Profil Desa Giritirta

Ketahui informasi secara rinci Desa Giritirta mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Giritirta

Tentang Kami

Profil Desa Giritirta, Pejawaran, Banjarnegara. Mengungkap potensi agrowisata, pertanian dataran tinggi yang subur, serta denyut kehidupan masyarakat di tengah pesona alam pegunungan yang menantang sekaligus menjanjikan kemajuan ekonomi dan pariwisata.

  • Sentra Pertanian Dataran Tinggi

    Giritirta merupakan lumbung sayur-mayur, khususnya kentang dan kubis, yang menjadi tulang punggung utama perekonomian warganya.

  • Potensi Wisata Alam "Giri dan Tirta"

    Sesuai namanya yang berarti gunung dan air, desa ini memiliki potensi besar dalam pengembangan agrowisata dan wisata alam berbasis air terjun (curug) serta sumber air panas.

  • Tantangan Infrastruktur dan Bencana

    Berada di wilayah perbukitan yang rawan longsor, pembangunan infrastruktur jalan dan mitigasi bencana menjadi isu krusial untuk mendukung konektivitas dan keamanan warga.

XM Broker

Desa Giritirta, yang terletak di Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, merupakan sebuah wilayah yang memadukan keindahan alam pegunungan dengan potensi agrikultur yang melimpah. Berada di kawasan dataran tinggi yang subur, desa ini menjadi salah satu penopang penting sektor pertanian bagi Banjarnegara. Namun di balik rutinitas agrarisnya, Giritirta menyimpan potensi pariwisata yang mulai menggeliat, menawarkan pesona alam yang khas dan menantang untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai destinasi wisata unggulan.

Kondisi Geografis dan Demografi

Secara geografis, Desa Giritirta terletak di bagian utara Kabupaten Banjarnegara, berjarak sekitar 33 kilometer dari pusat kota kabupaten. Wilayahnya didominasi oleh topografi perbukitan yang menjadi bagian dari lanskap Pegunungan Serayu Utara. Letak ini memberikan keuntungan berupa tanah vulkanik yang subur, namun juga membawa tantangan terkait kerawanan bencana tanah longsor, terutama di musim penghujan.

Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara, Desa Giritirta memiliki luas wilayah sekitar 282 hektar atau 2,82 kilometer persegi. Batas wilayah desa ini meliputi:

  • Sebelah Utara: Berbatasan dengan desa di wilayah Kecamatan Batur
  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Karangsari
  • Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Pejawaran
  • Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Penusupan

Menurut data kependudukan terakhir yang dirilis oleh pemerintah desa, jumlah penduduk Giritirta mencapai 2.805 jiwa yang tergabung dalam 736 Kepala Keluarga (KK). Dengan luas wilayah tersebut, tingkat kepadatan penduduk Desa Giritirta yaitu sekitar 995 jiwa per kilometer persegi. Populasi ini tersebar di lima dusun, yakni Dusun Beran, Melikan, Sendangarum, Giritirta dan Pandanarum. Komposisi penduduk yang dinamis menjadi modal sosial yang kuat dalam upaya pembangunan desa.

Perekonomian Desa Berbasis Agrikultur

Sektor pertanian merupakan pilar utama yang menopang kehidupan ekonomi masyarakat Desa Giritirta. Lahan tegalan dan perkebunan mendominasi penggunaan lahan di desa ini, menjadikannya sebagai salah satu sentra produksi sayur-mayur penting di Kecamatan Pejawaran. Komoditas unggulan yang menjadi andalan para petani yaitu kentang, kubis (kobis), tomat, cabai, dan berbagai jenis sayuran daun lainnya.

“Mayoritas penduduk kami menggantungkan hidup dari sektor pertanian. Kualitas kentang dari Giritirta sudah dikenal baik di pasar lokal maupun regional karena ditanam di lahan yang subur di ketinggian yang ideal,” ungkap seorang perangkat desa. Ketergantungan pada sektor ini membuat dinamika harga komoditas di pasaran sangat memengaruhi tingkat kesejahteraan warga.

Selain pertanian tanaman semusim, sebagian warga juga mengembangkan peternakan, seperti kambing, domba, dan sapi, sebagai sumber pendapatan tambahan dan tabungan. Sinergi antara pertanian dan peternakan ini menciptakan sebuah siklus ekonomi mandiri di tingkat desa. Meskipun begitu, tantangan seperti fluktuasi harga jual hasil panen dan akses terhadap pasar yang lebih luas masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diatasi bersama.

Beberapa warga juga mulai merintis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan mengolah hasil pertanian, salah satunya ialah kopi. Meski belum berskala besar, inisiatif ini menunjukkan adanya semangat wirausaha untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal. Pelatihan mengenai pengemasan dan pemasaran produk menjadi salah satu kebutuhan mendesak bagi para pelaku UMKM agar dapat bersaing secara lebih efektif.

Potensi Tersembunyi Sektor Pariwisata

Nama Giritirta sendiri, yang berasal dari kata `Giri` (gunung) dan `Tirta` (air), secara harfiah menggambarkan potensi utama yang dimilikinya. Desa ini diberkahi dengan sumber daya alam yang eksotis berupa pemandangan pegunungan dan kekayaan sumber air, termasuk air terjun dan sumber air panas. Beberapa potensi wisata alam yang menonjol di antaranya yakni Curug Mrawu, Curug Genting, dan Curug Zagita (Zurga Alam Giritirta).

Curug Mrawu, dengan ketinggian yang cukup signifikan, menjadi salah satu daya tarik utama yang aliran airnya menjadi hulu bagi irigasi persawahan. Keberadaan dua sumber air panas berdebit tinggi dalam satu kawasan juga merupakan keunikan yang jarang ditemui dan berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata kesehatan atau relaksasi.

Namun, pengembangan sektor ini masih menghadapi kendala serius. Akses jalan menuju lokasi-lokasi wisata tersebut sebagian besar masih berupa jalan setapak yang sulit dilalui, terutama menuju Curug Zagita. Kondisi infrastruktur yang belum memadai ini menyebabkan potensi tersebut belum tergarap secara maksimal dan kurang diminati wisatawan. Upaya gotong-royong warga untuk memperbaiki saluran irigasi menunjukkan adanya kesadaran kolektif, namun untuk pengembangan pariwisata berskala lebih besar, diperlukan intervensi dan investasi yang lebih terstruktur.

"Kami menyadari pesona alam yang kami miliki. Pemerintah desa bersama kelompok masyarakat sedang merancang konsep agrowisata terpadu, di mana pengunjung tidak hanya menikmati air terjun, tetapi juga bisa belajar tentang proses budidaya sayuran khas dataran tinggi," jelas Kepala Desa Giritirta dalam sebuah kesempatan.

Infrastruktur dan Aksesibilitas Wilayah

Kondisi infrastruktur, khususnya jalan, menjadi faktor penentu bagi kemajuan Desa Giritirta. Dari total panjang jalan desa sekitar 8 kilometer, sebagian besar masih berupa jalan tanah dan makadam. Kondisi ini menjadi tantangan dalam pendistribusian hasil pertanian ke pasar dan menghambat mobilitas warga sehari-hari, terutama saat musim hujan ketika risiko jalan licin dan longsor meningkat.

Upaya perbaikan terus dilakukan secara bertahap melalui alokasi dana desa dan bantuan pemerintah daerah. Selain jalan, ketersediaan air bersih juga menjadi fokus. Meskipun memiliki sumber air melimpah, distribusinya belum merata ke seluruh dusun akibat keterbatasan dana untuk pembangunan jaringan perpipaan yang permanen. Irigasi Sikalong sepanjang 3,5 km yang berpusat di bawah Curug Mrawu menjadi urat nadi bagi pertanian, namun kondisinya yang belum permanen menuntut perawatan rutin secara swadaya oleh masyarakat.

Di bidang pendidikan, Giritirta telah memiliki fasilitas yang cukup memadai di tingkat dasar, meliputi 1 PAUD, 3 Taman Kanak-Kanak (TK), dan 2 Madrasah Ibtidaiyah (MI). Untuk fasilitas keagamaan, terdapat 5 masjid dan 6 musala yang aktif digunakan sebagai pusat kegiatan ibadah dan sosial masyarakat.

Tantangan dan Visi Pembangunan Desa

Tantangan utama yang dihadapi Desa Giritirta bersifat multidimensional. Dari aspek geografis, tiga dari lima dusun berada di zona rawan pergerakan tanah, yang menuntut adanya program mitigasi bencana yang serius dan berkelanjutan. Dari sisi ekonomi, ketergantungan pada sektor pertanian membuat desa ini rentan terhadap anomali cuaca dan volatilitas harga pasar. Penanganan stunting juga menjadi salah satu fokus pemerintah, di mana pada tahun 2024 tercatat angka prevalensi yang memerlukan intervensi khusus melalui program kesehatan dan gizi.

Menghadapi tantangan tersebut, Pemerintah Desa Giritirta bersama masyarakat tidak tinggal diam. Visi pembangunan desa diarahkan pada penguatan ekonomi lokal melalui diversifikasi usaha dan pengembangan pariwisata berbasis komunitas. Fokus utamanya yaitu menjadikan Giritirta sebagai desa agrowisata yang mandiri dan berdaya saing.

Rencana strategis ini meliputi beberapa hal:

  1. Peningkatan Infrastruktur
    Memprioritaskan perbaikan dan pengerasan jalan menuju sentra produksi pertanian dan objek wisata.
  2. Pengembangan Agrowisata
    Membangun fasilitas pendukung di sekitar lokasi air terjun dan sumber air panas, serta menciptakan paket-paket wisata edukasi pertanian.
  3. Pemberdayaan UMKM
    Memberikan pelatihan dan pendampingan bagi warga untuk mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai jual lebih tinggi.
  4. Mitigasi Bencana
    Bekerja sama dengan badan terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan membangun infrastruktur sederhana untuk mengurangi risiko longsor.

Dengan memadukan kekuatan sektor pertanian yang sudah mengakar dan potensi pariwisata alam yang menjanjikan, Desa Giritirta berada di persimpangan jalan menuju masa depan yang lebih cerah. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak luar diharapkan dapat mengakselerasi pembangunan, sehingga Giritirta tidak hanya dikenal sebagai penghasil sayuran, tetapi juga sebagai destinasi yang memikat di jantung dataran tinggi Banjarnegara.